Jenderal Legendaris JCI

       Lahir di kota ukir Jepara pada tanggal 31 Maret 1987, Adi Prabowo nama lengkapnya dan akrab dipanggil dengan nama Adi Bonyot. Sosok satu ini merupakan orang yang paling berpengaruh di Jupiter Club Indonesia dari periode kepengurusan pertama hingga sekarang. Adi Bonyot pertama kali bergabung dengan Jupiter Jepara Club pada tahun 2004 yang saat itu masih memakai singkatan JJC dan sekarang lebih dikenal dengan nama JUPIEC.

    Pada tahun 2005 Adi Bonyot hijrah atau berpindah ke kota Solo untuk menempuh pendidikan strata Sarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan akhirnya beliau memutuskan untuk berpindah club dari JUPIEC ke Jupiter Solo Club (JSOC). Dari sinilah awal mula namanya berkibar di Jupiter Club Indonesia dan juga dunia otomotif Surakarta maupun Yamaha, banyak sekali kontribusi kemajuan yang diberikan Adi Bonyot dari clubnya sendiri Jupiter Solo Club (JSOC) maupun Jupiter Club Indonesia (JCI) hingga Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI).

        Berawal dari bendera Jupiter Solo Club, Adi Bonyot dipercaya menjabat sebagai ketua Jupiter Solo Club generasi ke empat. Berkat kemampuan beliau, Jupiter Solo Club dibenahi dan dikelola secara baik hingga dipercaya oleh berbagai sponsor seperti Pertamina, PT. British American Tobacco dan YAMAHA. Berbekal nama Jupiter Solo Club, Adi Bonyot mulai mengibarkan nama clubnya dengan aktif menghadiri acara-acara penting pembentukan maupun perintisan Jupiter Club Indonesia. Adi Bonyot adalah salah satu penggagas dan perintis dari deklarasi Jupiter Club Indonesia yang dilaksanakan di Cirebon.

        Setelah deklarasi JCI pada tahun 2006 tepatnya saat Munas Pertama Jupiter Club Indonesia, beliau dipercaya untuk mengisi jabatan Pengurus Pusat Jupiter Club Indonesia sebagai Sekretaris Jenderal, Beliau merupakan Sekjen Pertama dan dikukuhkan pada Jambore Nasional 1 Jupiter Club Indonesia di Kebumen. 

        Kiprahnya sebagai Sekjen di JCI memberikan banyak kontribusi melalui gagasan-gagasan serta konsep sistem yang diterapkan. Pada periode pertama menjabat sebagai Sekjen JCI, beliau berhasil membawa nama Jupiter Club Indonesia diakui secara resmi sebagai Komunitas Yamaha Jupiter Terbesar di Indonesia pada acara Indonesia Consumunity Conference 2007 melalui penghargaan yang diberikan oleh Prasetya Mulya Business School dan Majalah SWAsembada. Adi Bonyot juga sukses melaksanakan Program Touring Kemerdekaan yang didukung penuh oleh YAMAHA dan juga acara Jambore Nasional JCI yang pertama. 

        Pada Periode kedua Kepengurusan JCI, Adi Bonyot kembali dipercaya untuk menduduki jabatan Sekretaris Jenderal, pada saat inilah banyak sekali perubahan yang dilakukan seperti perancangan sistem region JCI, pembenahan strutural kepengurusan JCI dan pengembangan anggota dari Sumatera, Bali-NTB, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.

        Dan yang paling menarik lagi, Adi Bonyot berhasil menjalin hubungan dengan Malaysia Yamaha Lagenda Motor Club (MYLAMOC) yang merupakan Induk/naungan club Yamaha Jupiter terbesar di Malaysia. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya Presiden Mylamoc Muhammad Rosdi atau lebih dikenal Sidi dalam acara Jambore Daerah JCI Region Banten dan pada acara Jambore Nasional Jupiter Club Indonesia Kedua di Cibinong. Dengan terjalinnya kerjasama yang baik antara JCI dengan Mylamoc, pada tahun 2009 Adi Bonyot pun turut hadir dalam acara Anniversary Mylamoc kelima bertempat di Port Dickson Negri Sembilan Malaysia mewakili Jupiter Club Indonesia sehingga nama JCI berkibar dan dikenal di Malaysia.

        Munas JCI yang ketiga Adi Bonyot dipercaya untuk menjadi Wakil Presiden JCI untuk periode 2013-2016, namun jabatan ini tidak lama hanya berjalan satu bulan, hal ini dikarenakan Adi bonyot terpilih sebagai Ketua Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI) korwil Jateng-DIY dan saat Musyawarah Nasional Pertama Yamaha Riders Federation Indonesia di Cibubur pada tahun 2013 Adi Bonyot terpilih sebagai Pengurus Pusat YRFI dengan jabatan Sekretaris Jenderal. Akhirnya pada tahun 2014, Sekjen Adi Bonyot memutuskan untuk vakum dari dunia otomotif baik di YRFI, JCI dan JSOC, namun pemikiran, ide-ide, gagasan serta pendapatnya masih diperhitungkan di Kepengurusan Jupiter Club Indonesia hingga saat ini.