Sejarah JCI

   JUPITER CLUB INDONESIA (JCI) merupakan gagasan awal dari Ikatan Jupiter Club Indonesia dengan nama singkat IJCI. Salah satu penggagasnya yaitu dari Jogjakarta Jupiter Club (J-CLUB) pada tahun 2004.
   Awal mula ide IJCI yaitu pada acara Jupiter Day 1 yang diselenggarakan di Jupiter Kudus Club (JKC) pada tanggal 4 Desember 2004, acara tersebut dihadiri oleh 6 club jupiter yang ada di Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat itu. Club-club yang hadir yaitu :
1. Jepara Jupiter Club (JJC) sekarang JUPIEC
2. Demak Jupiter Club (DJUTEC)
3. Jupiter Semarang Club (JSC)
4. Jupiter Kudus Club (JKC)
5. Jogjakarta Jupiter Club (J-CLUB)
6. Magelang Jupiter Club (MJC).
Tokoh yang mempelopori Ikatan Jupiter Club Indonesia pada saat itu yaitu :
1. JKC Kudus : Amy, Guntur, Yudha.
2. JUPIEC Jepara : Billy, Adi, Johan.
3. JSC Semarang : Anto, Robby, Bembeng.
4. MJC Magelang : Agus, Sombleh, Uchok.
5. DJUTEC Demak : Dani.
6. J-CLUB Jogjakarta : Pak Eko, Niko, Hadi.
   Acara Jupiter Day merupakan ide/gagasan dari Amy JKC Kudus, yang mengimplementasi program dari Yamaha. Jupiter Day 1 diselenggarakan di Kawasan Wisata Gunung Muria, Colo, Kudus.
   Setelah digelarnya Jupiter Day 1 di kota Kudus, Jogjakarta (J-CLUB) mulai membuat logo dan stiker icon Ikatan Jupiter Club Indonesia (IJCI). Adapun bentuk logonya ialah oval disertai lambang garpu tala di kanan dan kiri font, pada tengahnya bertuliskan I.J.C.I dengan tulisan Ikatan Jupiter Club Indonesia berada dibagian atas dan tulisan dibawah Jateng & DIY.
   Tujuan IJCI dibentuk ialah sebagai paguyuban club Yamaha Jupiter yang berada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga dapat dijadikan wadah untuk saling bertukar informasi terkait keberadaan club-club Jupiter di kota lain. Agenda kegiatan IJCI diantaranya adalah Jupiter Day, penyelenggaraan anniversary dan touring untuk hunting club Jupiter yang ada di daerah lain serta membentuk kepengurusan.
   IJCI dibahas kembali pada saat acara Anniversary Jupiter Kudus Club yang diselenggarakan di Komplek Asrama Kodim, Kabupaten Kudus. Pada acara Anniversary Jupiter Kudus Club dihadiri oleh beberapa club yang sudah ada, serta ditambah kehadiran dari Jupiter Motor Club (JMC) Cirebon yang dipelopori oleh Kang Iping, Nono, Gogon dan anggota JMC lainnya. Turut hadir pula club baru dari Kota Wonosari yaitu Jupiter East Wonosari (JEJ) yang dipunggawai oleh Eko.
   Berawal dari kedatangan Jupiter Motor Club (JMC) Cirebon pada acara Anniversary JKC Kudus, konsep IJCI diusung oleh JMC Cirebon dan disosialisasikan ke club-club yang mulai muncul dan terbentuk dibeberapa kota di Jawa Barat maupun pada kota-kota lain di Jawa Tengah. Dari sinilah JMC Cirebon timbul rencana untuk menyelenggarakan acara Anniversary yang pertama.
   Melihat perkembangan club Jupiter di pulau Jawa mulai bermunculan, Kang Asep dari Jupiter Lampung Club (JLC) berinisiatif untuk melaksanakan touring ke kota-kota di Pulau Jawa dan transit dibeberapa club seperti JMC Cirebon, JKC Kudus, JSC Semarang, JJC Jepara dan kota-kota lain di pulau Jawa. Perjalanan touring Kang Asep JLC memberikan banyak info terkait club-club yang sudah terbentuk sepanjang jalur yang dilaluinya seperti Jakarta, Bandung, dan kota-kota besar lainnya. Dari sinilah konsep IJCI mulai disosialisasikan oleh Kang Asep JLC kepada club-club jupiter yang dilalui saat arah kembali ke Lampung. Kang Asep JLC juga memberikan informasi kepada club-club Jupiter terkait akan diselenggarakan acara anniversary JMC Cirebon di Waduk Dharma.
 Konsep IJCI dibahas kembali pada bulan Agustus 2005 bertepatan dengan penyelenggaraan acara anniversary JMC Cirebon. Acara Anniversary dilaksanakan di Waduk Dharma, dan dihadiri oleh banyak club-club jupiter yang mulai bermunculan dari berbagai daerah.
Input pembahasan konsep IJCI pada saat itu ialah :
  1. Perubahan nama JMC Cirebon menjadi JCC Cirebon.
  2. Perubahan nama Ikatan Jupiter Club Indonesia (IJCI) menjadi Jupiter Club Indonesia (JCI).
  3. Konsep IJCI yang sebelumnya paguyuban club Jupiter Jateng-DIY dikembangkan dengan konteks lebih luas lagi yaitu seluruh Indonesia.
  4. Waktu dan tempat pelaksanaan Jupiter Day 2 yang diputuskan di Jepara.
  5. Pembahasan lain mengenai beberapa tokoh-tokoh yang mengusung IJCI terlibat masalah dalam internal di clubnya.
 Semua input yang dibahas pada rapat Waduk Dharma belum diputuskan secara resmi mengingat para tokoh-tokoh utama penggagas IJCI banyak yang tidak hadir.
  Setelah acara Waduk Dharma Cirebon, Afri dari Jakarta Jupiter Club (JJC) melaksakan touring dengan tujuan akhir di Bali. Touring tersebut diikuti oleh beberapa perwakilan club diantaranya Guntur dari JKC, Aput dan Bagindo dari Jupiec dan beberapa dari perwakilan club. Pada pelaksanaan touring tersebut, nama JCI dideklarasikan di Bali oleh rombongan Afri JJC, namun karena belum ada ketetapan dan keputusan mengenai perubahan nama IJCI menjadi JCI, deklarasi tersebut dianggap tidak sah oleh para tokoh-tokoh IJCI serta anggota yang ada didalamnya.
 Alhasil, pada tanggal 26 November 2005 Jupiter Jepara Club menyelenggarakan acara Jupiter Day 2 yang bertempat di Gedung serba guna SMIK Jepara. Pada acara Jupiter Day 2 IJCI dibahas kembali melalui sebuah forum rapat. Hasil pada forum rapat acara Jupiter Day 2 memberikan ketetapan dan keputusan yaitu :
  1. Nama Jupiter Jepara Club (JJC) dirubah dan dideklarasikan dengan nama singkatan baru yaitu JUPIEC.
  2. Nama Ikatan Jupiter Club Indonesia (IJCI) disepakati untuk dirubah menjadi nama Jupiter Club Indonesia (JCI)
  3. Menetapkan saudara Afri dari Jakarta Jupiter Club (JJC) menjadi Ketua Umum Jupiter Club Indonesia.
  4. Memutuskan syarat masuk Jupiter Club Indonesia adalah Dalam satu kota hanya ada satu club dilihat dari tanggal berdiri yang paling awal.
  5. Memutuskan Jogjakarta Jupiter Club (J-CLUB) menjadi tuan rumah dan panitia penyelenggara Jambore Nasional 1 Jupiter Club Indonesia.
Ketetapan dan keputusan tersebut disetujui oleh kurang lebih 30 club jupiter dari berbagai daerah yang hadir dalam acara Jupiter Day 2 di Jepara pada tanggal 26 November 2005.
   Setelah berjalan beberapa waktu, saudara Afri yang menjabat sebagai Ketua Umum JCI dinonaktifkan dari Jakarta Jupiter Club (JJC), hal ini berdampak pula pada pelepasan Afri dari jabatan Ketua Umum JCI. Setelah penon-aktifan saudara Afri dari jabatan Ketua Umum JCI, belum ada ketua pengganti pada kepengurusan. JCI pun berjalan secara pincang, namun Rencana untuk JAMNAS 1 tetap berjalan. Diantaranya dengan melakukan beberapa persiapan dan rapat-rapat yang diagendakan oleh J-CLUB.
  Salah satu rapat yang diadakan yaitu di Tegal, bertepatan dengan Anniversary 1 Jupiter Tegal Club (JUTEC) pada tanggal 11-12 Maret 2006 di Tempat Wisata Air Panas Guci. Pada rapat tersebut membahas poin-poin penting diantaranya :
  1. Persiapan J-CLUB sebagai tuan rumah JAMNAS 1 dan kesanggupan penetapan waktu diselenggarakannnya JAMNAS 1.
  2. Jamnas 1 JCI rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 10-11 Juni 2006.
  3. Pengadaan sayembara club untuk membuat logo/icon Jupiter Club Indonesia (JCI).
   Namun seiring berjalannya waktu, daerah Yogyakarta terjadi musibah gempa bumi. Sehingga JAMNAS 1 yang ditetapkan pada tanggal 10-11 Juni 2006 akhirnya diundur. Pihak panitia JAMNAS 1 yaitu J-CLUB menyatakan mengundurkan diri sebagai tuan rumah JAMNAS 1 secara resmi terkait dengan terjadinya gempa bumi tersebut. Keputusan pengunduran diri J-CLUB tersebut disahkan dan disetujui pada forum rapat yang diadakan di Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Pada forum rapat di Kaliurang, beberapa persoalan yang dibahas yaitu :
  1. Pengajuan dari Jupiter Boement Club (JBC) untuk menjadi tuan rumah JAMNAS menggantikan J-CLUB.
  2. Pemilihan logo/icon JCI dari hasil sayembara yang dilaksanakan.
  3. Club-club yang akan diundang dalam acara Jamnas 1 JCI.
  4. Mencarikan solusi mengenai persoalan internal club dari member JCI yang mengundurkan diri dan membentuk club baru, diantaranya ialah Steven dari JJC Jakarta, Hadi J-CLUB Yogyakarta, Kang Asep JLC Lampung, Yudha JKC Kudus, Bapek dan trimbil dari MJC Magelang. Persoalan tersebut menjadikan pecah kongsi dalam tubuh JCI dikarenakan terbentur dengan syarat anggota JCI yaitu Dalam satu kota hanya ada satu club dilihat dari tahun terbentuk yang paling awal.
Rapat sempat berjalan secara alot, akan tetapi dari semua pembahasan yang ada menghasilkan keputusan dan ketetapan sebagai berikut :
  1. Jambore Nasional 1 Jupiter Club Indonesia diputuskan untuk dilaksanakan di Kota Kebumen dan JBC bertindak sebagai penyelenggara/tuan rumah.
  2. Pemenang sayembara Logo/Icon Jupiter Club Indonesia disepakati dari JBC Kebumen. Namun Logo tersebut butuh direvisi kembali. Diputuskan bahwa logo atau lambang JCI mengambil konsep, icon Yamaha yaitu garpu tala dengan memberikan nuansa Indonesia melalui peta pulau Indonesia serta diselaraskan antara bentuk dengan warna.
  3. Club yang diundang dalam acara Jamnas 1 JCI meliputi seluruh anggota dan perwakilan dari Induk/Naungan club-club Yamaha yang ada di Indonesia.
  4. Wacana penghapusan syarat anggota Jupiter Club Indonesia (JCI) bahwa Dalam satu kota hanya satu club dilihat dari tanggal paling awal berdiri.
   Setelah Jupiter Club Indonesia lama berjalan secara pincang karena kepengurusan yang belum valid, para tokoh JCI mendapatkan masukan dan info dari Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) terkait prosedur mendirikan suatu induk club atau lembaga tertinggi dengan prosedur yang benar sesuai ketentuan dari Yamaha. Hal ini bertujuan supaya Jupiter Club Indonesia dapat mengajukan anggaran dana kegiatan ke YMKI.
  Berawal dari informasi tersebut, maka para tokoh JCI membenahi kepengurusan yang mengacu pada prosedural Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). Para tokoh dan member JCI pun mengadakan rapat pada acara Anniversary Pekalongan Jupiter Club (PJC) yang diselenggarakan di Kawasan Wisata Dupan, Pekalongan.
Pada rapat di Pekalongan fokus utama yang dibahas adalah :
  1. Menyusun konsep deklarasi Jupiter Club Indonesia (JCI) secara legal formal sesuai dengan prosedural yang diberikan oleh Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
  2. Menetapkan tanggal berdirinya Jupiter Club Indonesia (JCI) supaya bisa mendapatkan pengakuan dari Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
  3. Menghapus syarat anggota Jupiter Club Indonesia (JCI) bahwa satu kota hanya satu club dilihat dari tanggal terbentuk yang paling awal. Keputusan ini diambil karena syarat tersebut memunculkan kongsi baru serta dinilai kurang relevan sehingga dapat menghambat kemajuan Jupiter Club Indonesia (JCI) pada waktu yang akan datang.
Konsep deklarasi JCI dikembangkan dan diprakarsai oleh beberapa tokoh, diantaranya adalah :
  1. JJC Jakarta : Aris, Nurman, Iwan.
  2. JUTEC Tegal : Mifta, Komeng, Rossay.
  3. J-CLUB Yogyakarta : Dempul
  4. JSOC Solo : Adhie Bonyot
  5. PJC Pekalongan : Komar
  6. J-DEC : Fendy
  7. Dan beberapa pengurus club yang hadir pada acara anniversary Pekalongan Jupiter Club (PJC).
  Para pemrakarsa ide deklarasi tersebut berkeinginan untuk segera mendeklarasikan nama Jupiter Club Indonesia saat itu juga, namun karena banyak tokoh pendiri JCI yang tidak hadir serta belum adanya rencana, persiapan maupun syarat yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur dari Yamaha maka deklarasi JCI pun ditunda.
 Melalui sebuah kontak komunikasi, maka konsep deklarasi JCI dikoordinasikan dengan JCC Cirebon yang kebetulan akan melaksanakan acara anniversary. Rencana acara deklarasi JCI diajukan kepada JCC Cirebon, dan disepakati bahwa konsep yang sebelumnya acara Anniversary JCC Cirebon diganti dengan acara Deklarasi Jupiter Club Indonesia dan JCC Cirebon menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara Deklarasi JCI.
   Pada rapat di acara Anniversary Pekalongan Jupiter Club (PJC), forum yang hadir menyetujui dan memutuskan untuk menghapus syarat anggota Jupiter Club Indonesia (JCI) yaitu dalam satu kota hanya ada satu club dilihat dari tanggal berdiri yang paling awal. Keputusan penghapusan syarat tersebut akan diumumkan pada acara Deklarasi Jupiter Club Indonesia.