Ingin Kembangkan Komunitas Motor Jadi Tempat Usaha Bersama

Komunitas atau klub motor selalu identik dengan tempat berkumpul bagi pecinta kendaraan roda dua untuk menyalurkan hobi mereka terhadap sepeda motor. Kegiatan dari komunitas dan klub motor juga sangat kental dengan ajang kongkow (nongkrong) dan touring. Padahal ada satu hal yang masih bisa dikembangkan dari komunitas atau klub motor selain hanya nongkrong dan touring.

Mungkin hal itulah yang sampai saat ini masih terbesit di dalam pikiran Febby Fernando Irawan. Salah satu pendiri sekaligus dewan penasihat dari JERICO (Jupiter Riders Community) Bekasi ini menginginkan hal yang lain bahkan berbeda dari kegiatan komunitas atau klub motor pada umumnya. Saat ini Febby melihat pandangan orang terhadap komunitas atau klub motor hanya sebatas tempat menyalurkan hobi, jalan-jalan dan menghabiskan waktu serta uang.

“Sudah saatnya kita merubah paradigma kebanyakan orang tentang klub motor. Caranya kita harus kembangkan komunitas atau klub motor kearah yang lebih baik dan lebih bermafaat bagi anggotanya dan masyarakat. Salah satu bentuknya adalah dengan mengembangkan klub motor menjadi tempat usaha bersama yang bisa menghasilkan,” ungkap Febby ketika di wawancarai oleh Motodream. 

   Perjalanan pria kelahiran Sukabumi pada 14 Februari 1981 bergabung di klub motor bisa dibilang cukup lama dan panjang. Berawal dari kesukaan dirinya dalam berorganisasi serta keingintahuannya terhadap komunitas motor, di tahun 2005 memutuskan untuk bergabung di klub motor. Di tahun itu Febby pertama kalinya bergabung dengan salah satu klub motor yang berada di wilayah tempat tinggalnya, yaitu Bekasi Jupiter Club (BJC).

Sebenarnya Febby sempat memiliki asumsi bahwa anggota komunitas atau klub motor kebanyakan diisi oleh anak-anak sekolah, namun setelah dia bergabung di BJC asumsi itu terpatahkan dan membuat dia semakin serius untuk menggelutinya. Ia pun sempat menjabat sebagai Ketua 2 periode di BJC.

“Awal masuk di klub motor karena suka sosialisasi, nongkrong, berorganisasi, dan ingin tahu mengenai komunitas atau klub motor. Tadinya asumsi saya klub motor itu berisi anak sekolah. Ternyata setelah bergabung anggotanya dari berbagai kalangan mulai dari pekerja, mahasiswa dan juga pengusaha yang hobi dengan sepeda motor,” ujarnya.

Pada tahun 2009 pria yang memiliki hobi nyanyi dan olahraga ini memutuskan keluar dari BJC karena ada perbedaan visi. Petualangannya berlanjut di tahun 2010, ia dan beberapa rekan lainnya berinsiatif membentuk satu komunitas motor baru di Bekasi. Dan akhirnya ide dan cita dirinya bersama rekan-rekannya tercapai dengan terbentuknya JERICO (Jupiter Riders Community) Bekasi pada 1 Februari 2010.

Setelah JERICO berdiri, Febby langsung berusaha mengembangkan klub barunya itu. Berbagai program pun ia canangkan untuk membesarkan klub itu. Diantaranya, pada tahun pertama langsung melakukan sosialisasi dan publikasi agar JERICO cepat dikenal oleh komunitas motor lainnya. Pada tahun kedua mengusahakan menyatukan visi dan misi serta meningkatkan solidaritas antar anggota. Sedangkan pada tahun ketiga berupaya agar nantinya JERICO bisa meningkat menjadi tempat usaha bersama bagi anggotanya.

“Tahun pertama sosialisi dan publikasi, ditahun kedua menyamakan visi dan misi serta meningkatkan solidaritas dan yang terakhir di tahun ketiga mengupayakan ada sesuatu yang baru di klub motor, yaitu mengusahakan untuk membentuk badan usaha yang nantinya dapat bermanfaat bagi klub JERICO dan komunitas motor Jupiter pada umumnya,” terang Febby yang juga menjabat sebagi Presiden Jupiter Club Indonesia (JCI).

Ide untuk mengembangkan komunitas atau klub motor menuju badan usaha itu memang sudah ada sejak pertama kali dirinya berkecimpung di dunia bikers. Intinya ia ingin ada sesuatu yang baru dari komunitas dan klub motor, meskipun ide tersebut terkesan cukup radikal.

“Seperti saya bilang di awal, kita ubah paradigma yang ada. Kita buat gimana caranya klub motor bisa memberikan sesuatu kepada anggotanya, bukan selalu anggota yang harus memberikan sesuatu ke klub. Jadi klub motor tidak dilihat dari sudut pandang hobi saja,” tutup Febby.

Sumber : Majalah Motodream